Analisis Film Good Will Hunting Kelompok 5
KATA PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan
tugas makalah mengenai Analisis Film.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konseling. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi. Harapan penulis, makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Penulis sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing, penulis meminta kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan pembuatan makalah
penulis di masa yang akan datang.
Yogyakarta,
17 Mei 2017
Kelompok 5
Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar isi 2
BAB I
Pendahuluan 3
BAB II
Pembahasan 4
Penokohan/Karakter................................................................................ 5
Pertanyaan Baik dan Buruk ................................................................... 7
Teknik
Konseling dalam Film Good Will Hunting Bagian 1.................. 8
Teknik Konseling Bagian 2..................................................................... 9
BAB III
Kesimpulan 12
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Will
Hunting, adalah seorang pemuda yang memiliki permasalahan terkait dengan masa
lalunya. Dia seorang yatim piatu yang dibesarkan oleh keluarga angkatnya. Hidup
dengan keluarga angkatnya dipenuhi dengan penyalahgunaan dan penelantaran.
Karena pengalaman ini, mempengaruhi cara Will berinteraksi dengan orang-orang.
Sulit baginya untuk mempercayai orang lain karena Will tidak ingin mengambil risiko terluka
lagi.Will bekerja sebagai petugas kebersihan di MIT, Amerika Serikat. Secara
diam-diam, dia berhasil memecahkan sebuah soal tantangan Prof.Gerald yang
sebetulnya diberikan kepada muridnya.
Di film ini, Will Hunting (Matt Damon) memerankan pemuda
genius yang memiliki masa lalu kelam. Selama 20 tahun, Will hidup dalam kondisi
kesepian dan kesendirian. Dia memang memiliki tiga orang sahabat yang selalu
menemaninya, namun dalam hatinya, dia menyimpan ketakutan masa lalu.
Sutradara
: Gus Van Sant
Naskah :
Matt Damon, Ben Affleck
Pemeran
: Robin WIlliams, Matt Damon, Ben Affleck
Rate :
Dewasa
Miramax Films,
1997
BAB II
Pembahasan
A.
SINOPSIS
Will Hunting, adalah berusia 20 tahun, seorang pemuda yang memiliki
permasalahan terkait dengan masa lalunya. Dia seorang yatim piatu yang
dibesarkan oleh keluarga angkatnya. Ia bekerja sebagai cleaning service di
sebuah universitas ternama, MIT (Massacahussets Institute of Technology). Oleh
karena kemiskinannya itu ia tidak pernah merasakan bangku kuliah, namun
demikian Will adalah seorang yang jenius nan cerdas. Hanya dengan membaca buku
saja, kemampuannya sebanding dengan orang – orang yang mengenyam pendidikan di
universitas tempatnya bekerja. Bahkan Will mampu memecahkan teka – teki teori
matematika yang disayembarakan oleh profesor Lambeau di universitas tersebut.
Kampus menjadi heboh ketika tahu-tahu soal super sulit tersebut
berhasil dipecahkan. Namun tidak ada yang tahu siapa orang pintar itu. Hingga
akhirnya secara tak sengaja, Prof.Gerald, memergoki Will tengah menyelesaikan
soal lain di papan tulis koridor kampus. Will yang kepergok langsung memutuskan
berhenti bekerja. Karena masa lalu yang begitu buruk membuat Will menjadi mudah
terpacu emosi tetapi belum memasuki tahap brutal.
Suatu hari dia pernah memukuli gerombolan yang baru saja mengganggu
seorang cewek, Will semakin kesal setelah tahu bahwa gerombolan yang mengganggu
cewek tersebut pernah mengganggu dirinya waktu TK. Will harus berurusan dengan
polisi karena ia telah mengeroyok seorang polisi yang bertugas melerai
pertarungan antara Will dengan gerombolan tersebut, dan harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya serta harus mengikuti sidang. DanWill sehingga
ia harus menjalani hukuman penjara. Profesor Lambeau yang tertarik dengan
kejeniusan Will akhirnya menjamin bebas Will dari penjara dengan syarat : Will
mau bekerja untuknya dan menjalani terapi psikologis. Syarat tersebut diterima
oleh Will, dan mulai saat itu selain harus bekerja bersama profesor Lambeau,
Will juga harus menjalani terapi.
Will yang bandel dan cerdas mampu mempermainkan beberapa ahli terapi
yang menanganinya. Satu persatu ahli terapi dari berbagai aliran itu pun
menyerah dan mengundurkan diri sebagai ahli terapi Will. Sampai akhirnya
profesor Lambeau meminta tolong pada temannya yang juga psikolog yaitu Sean
McGuire. Sama seperti ahli terapi lainnya, Will pun mempermainkan Sean dengan
membongkar luka lama Sean sehingga itu membuat suatu masalah baru bagi Sean
sendiri. Namun Sean tidak mau menyerah, pertemuan demi pertemuan mereka jalani.
Pada awalnya Will melakukan aksi bungkam mulut dan hanya mendengarkan Sean yang
bercerita tentang kehidupannya, seakan – akan Sean lah yang menjadi klien dari
Will.
Dalam masa konseling tersebut, Will mengalami berbagai pengalaman
baru yaitu dalam percintaan dan pencarian pekerjaan. Namun kedua hal itu malah
menjadi suatu konflik tersendiri bagi psikis Will yang memang sedang terganggu.
Karena keterbukaan dan kehangatan yang diberikan oleh Sean akhirnya kekerasan
hati Will pun runtuh, dan Will pun berani membuka dirinya pada Sean seperti
layaknya seorang sahabat.
B. Penokohan / Karakter :
1. Will Hunting : Seorang pemuda yang dikisahkan sebagai orang
super jenius dan cerdas tetapi mempunyai masalah di masa lalunya . Ia seorang
yang introvet, terututup dan tidak mau
kemampuan dan masalahnya diketahui oleh orang lain. Will juga sangat sulit
untuk percaya pada orang lain dan sikapnya sangat keras kepala dan kasar. Masalah pada masa kelamnya mempengaruhi pola
berinteraksi dengan orang di sekitarnya, hingga suatu saat ia harus berususan
dengan polisi karena sikap agresifnya. Namun setelah bertemu dengan Sean
(terapis) akhirnya kekerasan hatinya bisa luluh dan membuka dirinya seperti ia
bercerita kepada sahabat.
2. Prof. Gerrald Lambeau : Seorang
profesor universitas yang sangat genius dalam matematika yang meraih penghargaan
Field. Prof. Gerrald sangat tertarik kepada Will yang sangat jenius , terbukti
ketika ia mengetahui soal yang ditulisnya di papan mampu dipecahkan oleh Will
begitu saja. Karena hal itu merubah sikap dan masa depan Will dengan memanggil
temannya yang seorang terapis bernama Sean.
3. Sean McGuire : Seorang terapis yang
sangat penyabar dan cerdas dalam menangani perilaku Will yang sangat keras
kepala. Ia sempat marah kepada Will dan mengancam membunuhnya ketika Will
membuka luka lamanya. Namun berkat kesabarannya ia mampu menggunakan teknik
yang cerdas dan mampu menjebak Will hingga ia luluh dan tidak bisa menahan air
matanya.
4. Chuckie : Salah satu dari ketiga
sahabat Will yang sangat dekat dan sudah dianggap saudaranya sendiri oleh Will
5. Skylar : Wanita yang sangat mencintai
Will hingga suatu saat ia mengajaknya pindah ke California tetapi Will
menolaknya hingga terjadi pertengkaran.
C.
Pertanyaan Baik dan
Buruk
1.
Pada saat awal pertemuan sesi pertama Konselor menggunakan pertanyaan tertutup
karena dengan menanyakan "apa kabar mu" sehingga ini membuat klien
merasa canggung, padahal jelas bahwa ketika orang sedang berkonsultasi
keadaanya sedang tidak baik
2.
konselor menggunakan pernyataan dan pertanyaan yang sangat terbuka dengan
memulainya dengan menceritakan kisah dirinya sendiri , sehingga membuat klien
merasa tertarik dengan cerita itu , kemudian mau menceritakan kisahnya
3.
Konselor menggunakan pertanyaan terbuka seperi "apa" sehingga
membuat klien merasa keadaannya jadi lebih baik dan tidak tertutup lagi untul
menceritakan kisahnya hal ini ada pada saat sesi pertemuan terakhir
4. Konselor menggunakan banyak kata-kata
ini bukan salahmu, sehingga membuat klien tidak berasa bersalah dan tidak
merasa terhakimi
D. Teknik Konseling dalam Film Good Will Hunting 1
1.
Pertemuan 1 ( menit ke 38)
Menyapa: Dalam pertemuan pertama
kegiatan konseling dalam film tersebut yakni konselor (Sean) menanyakan kabar
Will, menanyakan kesukaannya apa, dan konseling pertama dilakukan dalam sebuah
ruangan.
2.
Pertemuan 2 (menit ke 46)
Membuat klien merasa nyaman: dalam
film tersebut konseling tidak hanya dilakukan dalam sebuah ruangan saja tetapi
juga di luar ruangan seperti di tepi danau yang tenang tidak terlalu ramai
sehingga hal ini dalam konseling dapat membuat membuka suasana hati klien untuk
mau bercerita.
3.
Pertemuan 3 (menit ke 52)
Dalam film tersebut konseling di
lakukan dalam sebuah ruang dan kembali konselor memberi ruang seluas-luasnya
untuk klien untuk klien mau bercerita.
4.
Pertemuan 4 (menit ke 54)
Konselor menunggu will bercerita dan
will bercerita bahwa ia sedang dekat dengan seorang gadis.
5.
Pertemuan 5 ( menit ke 1 jam 30
menit)
Merefleksikan perasaan: Sean mengatakan pada
will setelah bercerita dan ia berkata “kau sedang kesepian”
6.
Pertemuan ke 6 (menit ke
1 jam 49 menit)
Melakukan kontak mata : sean menatap
kliennya secara lebih mendalam dan memberikan penekanan pada kata tertentu dan
itu merasuk pada emosi klien sehingga will sampai menangis dan memeluk sean.
7.
Pertemuan ke 7 (meit ke 1
jam 53 menit)
Mengakhiri konseling: bahwa
konseling sudah selesai setelah will merasa dirinya lega dan memberikan kabar
bahwa ia akhirnya menerima pekerjaannya.
E. Teknik Konseling 2
1)
Kontrak
Melarang will merokok.
2)
Menyapa Klien
Menyambut dan menyapa akan mempengaruhi
perasaan dan kepercayaan klien terhadap koselor. Hal penting : Klien merasa dihargai dan nyaman. Konselor
jadi diri sediri, ramah, terbuka dan informal. Dalam film tersebut, konselor
(sean) menanyakan kabar klien (will).
3)
Membuat Klien merasa nyaman
Membicarakan hal yang ringan Sean
menanyakan dari mana ia berasal, menanyakan hal-hal umum seperti tentang
“apakah sudah membaca buku ini”. Sean melakukan proses konseling hanya berdua
dengan klien (will) dan menyuruh orang yang tidak berkepenting (gerry) keluar
dari ruangan. Mengajak will ke luar (taman) yang tidak terlalu ramai agar will
merasa nyaman.
4)
Menyimak
Mendengarkan sambil memahami dengan baik
apa yang di sampaikan klien. saat will bercerita tentang seorang gadis sean
menyimaknya kemudian memberi saran.
5)
Menggunakan respon minimal
Saat will menceritakan tentang pesawat
sean merespon dengan “mm-hmm”
6)
Bersikap Diam
Konselor (Sean) lebih banyak diam untuk
mendengarkan will berbicara. Memberi will lebih banyak waktu untuk berfikir
tentang masalahnya.
7)
Melakukan kontak mata
Mendekati will dan menatap matanya namun
will mengalihkan pandangan. Kemudian sean (konselor) menekankan kalimatnya dan
melakukan pandangan mata lebih mendalam.
8)
Ekspresi wajah
Sean menunjukkan ekspresi wajah yang
dapat mempengaruhi Will untuk mulai berbicara, meskipun Sean hanya diam saja.
9)
Penggunaan suara
Konselor dalam berbicara menggunakan
volume suara yang sedang, tetapi juga jelas. Sehingga Will dapat memahami apa
yang dikatakan Sean (konselor) tanpa konselor harus mengulang apa yang dia katakan.
10) Parafrase
Sean (konselor) melakukan teknik
parafrase saat Will mulai menceritakan kedekatannya dengan seorang gadis. Sean
juga melakukannya ketika Will bercerita tentang ayahnya yang menganiyayanya ketika kecil.
11) Merefleksikan perasaan
Konselor mengungkapkan apa yang dirasakan klien dari
apa yang telah diceritakan kepadanya.
12) Pemanfaattan gerak-gerik tubuh
BAB
III
Kesimpulan
Jenis terapi
yang ada dalam film tersebut adalah terapi berlawanan arah, alasannya adalah
Will (Klien) menantang Sean (konselor) dengan cara yang sama seperti yang
dilakukan pada Prof. Gerraldd,bahwa Sean mendorong Will untuk mengambil sikap,
baik keras, objektif melihat dirinya dan hidupnya.
Will termasuk orang yang Genius, Will mampu
memecahkan suatu teori matematika yang ditulis oleh Profesor yang sebetulnya
dikhususkan untuk mahasiswanya. Tetapi, setelah diketahui bahwa yang
mengerjakan soal tersebut bukanlah mahasiswa dari kampus tersebut. Namun tidak ada yang tahu siapa orang pintar yang memecahkan masalah
itu. Hingga akhirnya secara tak sengaja, Profesor memergoki Will sedang menyelesaikan
soal lain di papan tulis, oleh sebab itu Dia keluar dari pekerjaanya.
Kami hanya mahasiswa
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus